TUBUH langsing menjadi dambaan setiap wanita. Alhasil,
demi mendapat tubuh ideal, berbagai cara sehat untuk langsing pun dilakukan. Mulai dari
melakukan olahraga yang terlalu diforsir hingga diet ketat, yang
akhirnya membahayakan kesehatan.
Sayangnya,untuk mencapai tujuan
tersebut,wanita acap kali melakukan usaha yang justru membahayakan
kesehatannya. Sebut saja dengan melakukan diet ketat dan memforsir tubuh
untuk berolahraga.
Padahal, ambil contoh diet, menurut Direktur
Manajemen Diet dan Program Gangguan Makan di Georgetown University,
Washington DC,Amerika Serikat, diet yang terlalu ketat justru
menyebabkan pelakunya amat lapar dan berpotensi gagal.
“Sinyal
dari syaraf dan hormon di tubuh akan membuat orang malah makan
berlebih,meskipun memiliki motivasi yang kuat,” tuturnya.
Sementara,Sabrena
Newton dari The American Council on Exercise ( ACE) mengatakan, diet
yang menghilangkan nutrisi esensial,seperti karbohidrat,hanya menjadikan
tubuh lemas tak bertenaga.Cara sederhana melakukan diet yang tepat
adalah dengan mengurangi porsi makan.
Misalnya,makan dua per tiga
dari porsi makan Anda biasa dan perbanyak konsumsi buah dan sayur.
Keduanya kaya serat yang sekaligus mampu membuat perut kenyang,” kata
Sabrena.
Di samping diet,cara lain untuk menurunkan berat badan
adalah dengan olahraga. Sayangnya,cara ini juga banyak dilakukan dengan
tidak tepat.Pada umumnya orang ingin hasil yang instan,makanya olahraga
secara intens pun dilakukan.
“Justru orang yang memaksakan diri
berolahraga, cenderung melukai diri sendiri. Sebab,tubuh memerlukan
waktu untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yang dilakukan.Makanya,
dianjurkan olahraga dengan durasi dan intensitas yang bertahap,”ujar
Sabrena seperti dikutip dari ideafit.com.
Selain olahraga, sport therapy
bisa dijadikan alternatif. Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael
Triangto sendiri membedakan terminologi olahraga dengan sport therapy.
“Olahraga
identik dengan rasa capek sesudahnya. Beda dengan sport therapy yang
justru membuat tubuh bugar setelahnya,” kata dia ketika ditemui di rumah
sakit Mitra Kemayoran. Olahraga yang biasa kita kerjakan, kata Michael,
sebenarnya berada di atas 100 persen batas kemampuan tubuh. Kenapa?
Karena harus latihan hingga tubuh terasa lelah ,pegal, dan berkeringat.
Istilahnya no pain no gain.
Dijelaskannya, sport therapy
adalah program pengobatan yang menggunakan olahraga terukur dan
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang atau membantu
proses penyembuhan penyakit-penyakit tertentu. Penyakit yang bisa
disembuhkan, di antaranya hipertensi, diabetes, kolesterol, obesitas,
asma, skoliosis, osteoarthritis, osteoporosis, dan penyakit lain yang
berhubungan dengan kesehatan tulang serta gangguan jantung.
Lantas, bagaimana penerapan sport therapy
untuk program pelangsingan? “Pertama, kita harus mengukur berat badan,
naik, turun, atau tetap. Lalu, tes komposisi lemak sehingga kita bisa
tahu kadar lemaknya itu berapa, jumlah otot dalam tubuh ada berapa,
jumlah cairan tubuh yang terkandung, sampai tingkat metabolismenya,”
kata Michael. Pengujian lebih jauh juga dilakukan guna mengetahui
lingkar tubuh,barulah diberikan latihan yang sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan tes yang sudah dijalankan.
Michael menekankan,
latihan yang diberikan tidak sama bagi setiap orang,sebab masing-masing
orang memiliki tujuan akhir sendiri.“Misalnya, ada yang bodinya ingin
seperti binaragawan. Sementara,ada wanita yang ingin tubuhnya lebih
kencang,” tuturnya.
Sport therapy juga merupakan
alternatif bagi penderita obesitas.Tentunya, program yang dibuat untuk
tujuan ini dijalankan secara bertahap.“Komitmen yang tinggi dari pasien
merupakan kunci utama keberhasilan program ini dengan dukungan penuh
keluarga,” kata Michael.
Hasil dari program ini kemudian akan dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya. Sport therapy
juga bisa membantu penderita hipertensi. Namun, akan lebih baik jika
program tersebut dijalankan bersamaan dengan pengaturan pola makan,
khususnya mengurangi asupan gula dan garam,serta kontrol secara rutin ke
dokter.
Sport therapy bisa dilakukan berbagai usia
mulai dari 8 tahun hingga 80 tahun. Setiap individu berlatih sesuai
tingkat kemampuan jantung masing-masing dan tingkat kemampuan fisik
masing-masing. (tty)
sumber
Artikel terkait cara sehat untuk langsing yang menarik :
- Penambah berat badan alami
- 10 tips sehat
- Tips cara makan yang sehat
- Pencegahan kanker payudara
- 10 Cara berobat dengan efisien
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.