Benarkah Islam Menindas Perempuan ?

“ Islam mengekang Wanita !”
“ Islam memperlakukan wanita bak budak dan binatang “
“ Perhatian Al-Qur’an terhadap wanita sedikit sekali”

Natural crystal x - Begitulah pernyataan yang sering dilontarkan oleh para penggiat gender dan kaum feminis. Mereka seolah tak pernah letih “membela” hak-hak kaum perempuan dari “penindasan” yang dilakukan oleh Islam. Apalagi tatkala memasuki Bulan April, suara-suara “ pembebasan perempuan” ini semakin kuat digemakan.
Lantas, benarkah Islam menindas dan mengekang hak-hak perempuan? Pun benarkah klaim bahwa Islam berlaku diskriminatif terhadap perempuan?

Allah Swt menyatakan dalam Al-Qur’an al-Karim :
Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain." (TQS Ali Imran : 195)

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (TQS Al-Ahzab:35)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa Islam berlaku adil terhadap laki-laki maupun perempuan.

Dalam perihal ibadah, keduanya memiliki hak-hak dan kewajiban yang sama, Islam tak pernah membedakan pemberian pahala dan dosa berdasarkan gender. Hal tersebut dikarenakan Islam memandang perempuan dan laki-laki adalah sama yakni sebagai makhluk Allah Swt. Yang menentukan tinggi rendahnya seseorang dimata Allah hanyalah ketaqwaannya.

Selain itu Islam tak pernah berlaku diskriminatif terhadap perempuan. Adapun terkait peranan dalam kehidupan, Islam telah memberikan bagiannya tersendiri untuk laki-laki dan perempuan. Keduabelah pihak memiliki peranan yang tidak dapat dipertukarkan. Misalnya : kewajiban menafkahi bagi laki-laki dan kewajiban mengasuh anak bagi perempuan. Pembagian peranan serta hak dan kewajiban dalam kehidupan ini telah Allah tentukan semata-mata demi terciptanya kehidupan yang harmonis dan manusiawi.

Begitulah Islam memandang perempuan. Maha Benar Allah yang telah memberikan aturannya yang begitu indah. Yakinlah segala yang Allah perintahkan semuanya demi kebaikan manusia, sungguh bodoh dan sombong mereka yang masih mempertanyaan kebenaran syariat-Nya. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang taslim dan beriman serta taqwa pada apa-apa yang telah Allah turunkan. Wallahu’alam

Fenti Fempirina Komariah
Ketua Divisi An-Nisa
Kajian Islam Mahasiswa (KALAM) Universitas Pendidikan Indonesia

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.