Tampilkan postingan dengan label pendidikan akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan akhlak. Tampilkan semua postingan

Sisi Lain Foto Syur Nikita Mirzani Yang Sedang Bugil

Natural crystal x - Beberapa hari ini saya mencoba untuk melihat kebanyakan orang mencari berita di media online ini. Hasilnya memang membuat saya kaget sekali, yaitu tentang foto syur nikita mirzani yang sedang bugil rame dicari oleh pengguna internet ini. Dan memang untuk beberapa waktu yang lalu syi'ah juga sempat menjadi berita terhangat berkenaan dengan kericuhan di Sampang Madura.

Mungkin inilah fenomena dari masyarakat kita yang masih suka dengan gosip yang belum tentu benar adanya. Padahal sudah sangat jelas sekali yang namanya gosip bisa juga menjadi ghibah yang dilarang dalam islam. Untuk kita sebagai seorang muslim tidak seharusnya kita menghibah orang lain, apalagi berkenaan dengan aib seseorang. Keharamannya disebutkan secara gamblang dalam Al-Qur'an dengan permisalan yang sangat menjijikkan, agar kaum muslimin mejauhinya. Allah Ta'ala berfirman,

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

"Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.  Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujuraat: 12)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat ghibah di atas mengatakan, "Ghibah (menggunjing) diharamkan menurut ijma'. Tidak ada pengecualian darinya kecuali jika ada mashlahat yang lebih, seperti dalam konteks jarh wa ta'dil dan nasihat."

Imam al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, "Ijma' menyatakan bahwa ghibah termasuk salah satu dari dosa besar. Dan wajib bertaubat kepada Allah darinya."

Permisalan yang disebutkan Al-Qur'an menunjukkan keharaman dan buruknya perbuatan ghibah terletak pada kalimat, "Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."

Dalam konteks ini Allah memburukkan perilaku ghibah agar orang-orang menjauhinya. Sebab seluruh manusia pasti menganggap perbuatan memakan daging manusia sebagai sesuatu yang menjijikkan. Terlebih yang dimakan adalah saudara kandungnya sendiri ataupun saudara seiman. Lalu bagaimana kalau yang dimakan adalah daging yang sudah busuk?!

Al-Qurthubi mengatakan, "Allah mengumpamakan ghibah dengan memakan bangkai, karena bangkai tidak tahu kalau ia dimakan. Begitu juga dengan orang hidup, ia tidak tahu gunjingan orang yang menggunjingnya."
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma mengatakan, "Sesungguhnya Allah membuat perumpamaan ini untuk perbuatan ghibah, karena memakan daging bangkai adalah perbuatan haram yang menjijikkan, begitu juga ghibab, haram dalam pandangan agama dan buruk menurut penilaian jiwa."

Qatadah rahimahullah berkata, "Sebagaimana salah seorang kalian dilarang memakan daging saudaranya yang sudah mati, begitu juga wajib menjauhi menggunjingnya sewaktu ia masih hidup.

Ghibah ataupun gosip merupakan hal yang sangat tidak bermanfaat bagi seorang muslim sehingga kita perlu tahu pentingnya menuntut ilmu tentang itu. Masih banyak kerjaan yang bisa dikerjakan oleh seorang muslim selain memperbincangkan gosip yang beredar. Semoga saja gosip yang berkembang mengenai "foto syur nikita mirzani yang sedang bugil" tidak menjadi santapan telinga kita atau kita sendiri yang suka mengikutinya. Semoga bermanfaat.


Sombong adalah Menolak Kebenaran dan Merendahkan Orang Lain

Natural crystal x - Sombong merupakan satu sifat yang bisa dimiliki oleh manusia. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain, berikut ini adalah sedikit penjelasannya.
Dari Abdullah Bin Mas’ud radhiayallahu’anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang shahabat lantas bertanya: “Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus dan sandalnya baik?” Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Dzat yang Maha Indah dan senang dengan keindahan, Al- Kibru (sombong) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”(HR Muslim dalam Shahih-nya, Kitabul Iman, Bab: Tahrimul Kibri wa Bayanuhu)

Dalam riwayat lain:
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang di dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari keimanan dan tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan.” (HR Muslim dalam Shahih-nya, Kitabul Iman, Bab: Tahrimul Kibri wa Bayanuhu)

Nabi telah menjelaskan Al-kibru (kesombongan) itu adalah:

“Menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. Adapun batharul haq artinya mengingkari kebenaran dan menolaknya. Sedang ghomthunaas artinya meremehkan mereka (manusia).

Maka orang yang sombong, selalu berambisi untuk meninggikan dirinya di hadapan Allah Ta’ala dengan cara menolak syariat dan ajaran agama. Padahal perkataan yang benar adalah dari Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya Shallallahu’alaihi wasallam dan dia meninggikan dirinya di hadapan manusia sehingga mengolok-olok, meremehkan serta menjelek-jelekan mereka

Sesungguhnya sombong adalah meremehkan sang Khaliq (Allah ‘Azza wa Jalla) dan sekaligus meremehkan makhluk (manusia), kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari sifat tersebut.

Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman:

“Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia, (dengan berkata): “Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu perbudak). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu, dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.” [Ad-Dhukhan 17-19]

Ibnu Katsir menjelaskan tentang tafsir firman Allah :

wa allaa ta'luu 'alallooh. . .

“dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah.” Yakni: Janganlah kalian sombong dari mengikuti ayat- ayat-Nya dan melaksanakan hujah-hujah-Nya serta mengimani
bukti-bukti-Nya. Sebagaimana firman-Nya ‘Azza wa Jalla

“Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan azab Rabb-mu terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka. ”[Ghafir:6]

walloohu a'lam

Sumber: chm sunniy-salafy Dinukil dari buku Tawadhu’ kedudukannya dalam agama oleh Asy-Syaikh Husain bin ‘Audah Al-
Awayisyah terbitan Maktabah Al-Ghuroba’ halaman 22-24, Judul: Hakikat Kesombongan Adalah Menolak Kebenaran dan Merendahkan orang lain (Manusia)
Artikel lain yang bermanfaat :
- Pakaian wanita masa kini 
- Jomblo 
- Status anak zina 
- Ucapan salam yang benar 
- Al Qur'an diturunkan berangsur-angsur

Akses Kondom yang Mudah di Dapat dalam Pergaulan Remaja

Natural crystal x - Gebrakan Menkes : Kondom untuk Remaja? Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melantik menteri kesehatan yang baru, Nafsiah Mboi menggantikan mendiang Endang Rahayu Sedyaningsih, pada Kamis (14/6/2012). Nafsiah Mboi sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia.
 
Menjabat sebagai Menkes, Nafsiah Mboi melakukan gebrakan pertama yaitu menggalakkan kampanye penggunaan kondom. Ia menyatakkan akan meningkatkan kampanye penggunaan kondom kepada masyarakat, untuk mencegah kehamilan beresiko guna memerangi HIV/AIDS.

Menkes terbaru Nafsiah Mboi mengatakan "Kita berharap bisa meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi untuk remaja. Dalam Undang-Undang, yang belum menikah tidak boleh diberi kontrasepsi. Namun kami menganlisis data dan itu ternyata berbahaya jika tidak melihat kenyataan. Sebanyak 2,3 juta remaja melakukan aborsi setiap tahunnya menurut data dari BKKBN," kata Menkes.

Disindir mengenai permasalahan HIV/AIDS yang telah menjadi isu yang akrab ditangani selama beberapa tahun terakhir, Menkes yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional ini berharap dapat melakukan gebrakan. Yaitu mengusulkan agar remaja dipermudah aksesnya untuk mendapat kondom.

Menkes melihat, angka sebanyak itu menunjukkan bahwa banyak remaja mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Ia menegaskan, Undang-Undang perlindungan anak menyatakan bahwa setiap anak yang dikandung sampai dilahirkan harus diberikan haknya sesuai UU Perlindungan Anak. Maka, mempermudah akses remaja untuk mendapatkan kondom diharapkan dapat menekan angka aborsi dan kehamilan yang tak diinginkan.


Sementara itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab justru menilai gebrakan Menkes Nafsiah Mboi meresahkan umat. Ia dengan tegas menyatakan Nafsiah Mboi sebagai menteri cabul dan liberal karena mengkampanyekan kondom bagi remaja yang belum menikah. “Menkes RI yang baru, Nafsiah Mboi, adalah menteri cabul liberal, karena baru saja jadi menteri sudah bikin heboh dengan kampanye kondom bagi remaja yang belum menikah, dengan dalih untuk cegah AIDS dan cegah kehamilan di luar nikah,” ujar Habib Rizieq Syihab melalui pesan singkat yang diterima redaksi voa-islam.com, Senin (18/6/2012).

Ia juga menilai kampanye kondom Menkes Nafsiah Mboi sebagai penyesatan dan propaganda zina sekaligus pembodohan umat. “Ini adalah kampanye penyesatan karena merupakan propaganda zina di kalangan remaja. Juga merupakan kampanye pembangkangan karena melanggar Undang-Undang yang melarang pemberian alat kontrasepsi kepada yang belum menikah. Sekaligus merupakan kampanye pembodohan karena ukuran virus HIV penyebab AIDS jauh lebih kecil dari pada ukuran pori-pori kondom, apalagi saat kondom meregang, sehingga kondom tidak akan bisa cegah virus HIV/AIDS,” tegas Habib Rizieq dalam pesan singkat tersebut. Menurut Habib Rizieq Syihab, solusi jitu dan berkah untuk mencegah AIDS adalah dengan menghentikan perzinahan dan penyimpangan sex.

:D, Bukan Solutif tapi Penyakit.. Bukan Gebrakan tapi Musibah. Zina itu dilarang Total, Nggak dikasih Jalan... (Naudzubillah). Musibah macam apa yang akan menimpa Indonesia

Artikel terkait yang bermanfaat :
- Free seks dan pergaulan bebas
- Prostitusi via FB 
- Miliki payudara indah kencang dan padat 
- 11 tanda resiko kanker payudara 
- Warnet harus punya filter blokir situs porno 
- Awas jangan jadi Budak FB 
- Pendidikan dan pergaulan remaja
- Kesehatan reproduksi remaja

 

Peranan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Natural crystal x - Anak adalah karunia-Nya yang terlahir fitrah. Kitalah yang akan menjadikannya Muslim, Yahudi atau Nasrani. Kita pulalah yang membentuknya menjadi apa kelak, melalui pendidikan.

Peranan orang tua dalam mendidik anak
Adalah Mu’awiyah marah kepada anaknya Yazid, lalu mengasingkannya. Ahnaf penasihatnya berkata, ”Ya Amirul Mukminin, anak-anak kita adalah buah hati dan tulang punggung kita. Kita ini bagaikan langit yang teduh bagi mereka dan bagaikan bumi yang rata. Dengan keberadaan mereka, kita dapat memperoleh kejayaan.
Kalau mereka marah, hiburlah dengan sabar. Kalau mereka meminta, berilah. Jika tidak meminta sesuatu, tawarilah. Jangan engkau perlakukan mereka dengan kasar dan kejam, sehingga mereka tidak betah bersanding denganmu, bahkan mendo’akan kematianmu.”

Sejak mendengar nasihat bijak itu, Mu’awiyah memperbaiki sikapnya terhadap anak-anaknya.
Maka salah satu solusi paling tepat, untuk menghindari kekerasan pada anak adalah memperkuat fungsi keluarga. Ayah sebagai pemimpin keluarga dan ibu sebagai pengasuh dan pengelola keluarga. Dan sebagai orangtua, sepantasnya kita memenuhi hak-hak anak.

Orangtua, selain memberikan makanan bergizi untuk pertumbuhan kecerdasan dan fisik anak, juga memenuhi kebutuhan non fisik anak. Berupa kasih sayang, perhatian, pendidikan dan pembinanan yang bersifat religius secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari.


Pada suatu kesempatan, para sahabat Rasulullah mengajukan pertanyaan, ”Ya Rasulullah, kami telah mengetahui hak orangtua, kemudian apakah hak kami padanya?” Jawab Rasulullah, ”Hendaklah orangtua memberikan nama yang bagus dan mendidik dengan baik,”(Riwayat Baihaqi).



Pada riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Tidak ada pemberian orangtua yang paling berharga kepada anaknya dari pada pendidikan akhlak mulia,”(Riwayat Bukhari).  

Keluarga Kokoh


Islam begitu memperhatikan institusi keluarga. Keluarga yang kokoh mampu membentengi seluruh anggota keluarga dari semua hal yang bisa membahayakan anggotanya, fisik maupun psikis. Baik yang datangnya dari luar maupun dalam keluarga itu.


Rasulullah banyak mencontohkan bagaimana hidup berkeluarga yang baik. Rasulullah adalah pribadi yang penyayang, apalagi terhadap anak-anak. Banyak riwayat yang melukiskan betapa sayangnya beliau terhadap anak-anak.


Selain pendidikan dan pengasuhan, keutuhan keluargapun sangat berpengaruh terhadap anak-anak. Sehingga Allah menegaskan, perbuatan halal yang dibenci Allah adalah perceraian. 


Karena itu, jika terjadi sesuatu  maka fungsi keluarga perlu diperkuat sehingga keluarga kembali menjadi kokoh. Generasi yang terlahir dari keluarga-keluarga seperti ini, menjadi generasi yang kuat dan mempunyai militansi yang tinggi.


Mengingat begitu esensinya keluarga dalam mengubah peradaban, maka musuh-musuh Islam berusaha sekuat tenaga membuat keluarga-keluarga Muslim hancur, keluar dari agamanya.

Dengan bersembunyi di belakang para feminis dan aktivis kesetaraan gender, mereka berusaha menggolkan berbagai UU yang mendukung kebebasan perempuan dan anak. Tentunya dengan tujuan meliberalkan keluarga dan menjauhkan dari tuntunan syariat Islam.


Contohnya, aktivis perempuan yang mengajukan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD-KHI).  Di dalam draf tersebut, disebutkan bahwa pernikahan bukan ibadah, perempuan boleh menikahkan dirinya sendiri, poligmi haram, boleh nikah beda agama, boleh kawin kontrak, ijab kabul bukan rukun nikah dan anak kecil bebas memilih agamanya sendiri. 


Yang memprihatinkan, draf itu justru keluar dari Departemen Agama.  Tapi alhamdulillah, Menteri Agama Maftuh Basyuni membatalkan langsung CLD-KHI dan melarang penyebarluasannya pada masyarakat. 


Bagaimana jadinya kalau anak di suruh memilih agamanya sendiri, sedang  Islam secara tegas memerintahkan agar kita mencegah diri, anak dan istri dari api neraka. Karena itu,  sebagai orangtua kita harus selalu menjaga amanah yang telah dititipkan Allah SWT pada kita. Bukankah di yaumil akhir nanti kita akan dimintai pertanggung jawaban tentang anak-anak yang berada dalam naungan kita? sumber 

Artikel lain yang bermanfaat silahkan dibaca :
- Prostitusi via FB 
- Awas, pornografi anak bertebaran di fb 
- Pergaulan anak remaja 
- Warnet harus punya filter untuk blokir situs porno 
- Pendidikan dan pergaulan remaja 
- Dampak dan peran orang tua dalam pendidikan 

Pendidikan dan pergaulan remaja


Natural crystal x -Sobat, berikut ini adalah tulisan mengenai pendidikan dan pergaulan remaja masa kini yang sangat memperihatinkan, disamping itu perkembangan iltek juga tidak kalah penting dalam merusak moral remaja. Salah satu contoh tidak jarang kita dapati dalam status facebook yang meminta perhatian dari lawan jenis. Baik dari laki-laki maupun perempuan, baik yang masih sekolah maupun pasangan yang sudah berkeluarga. Status yang mereka tulis begitu menantang, sehingga tidak jarang mengundang komentar bagi seseorang yang punya pemikiran serupa...

Kitapun kadang tidak sadar dengan apa yang kita lakukan. Seolah menyampaikan isi hati, jatuhnya malah menyakiti tambatan hati sang istri. Tidak jarang pula menjadi semacam daging yang berduri...pasnya sih duri dalam daging...:)

Itulah dampak dari perkembangan IPTEK, yang telah merasuk jauh kedalam hati manusia. Ya, hati manusia yang kurang terkondisikan dengan pemikiran yang jernih...atau mungkin sedang keruh...:)

Memang, tidak ada manusia yang sempurna dengan perilaku kehidupanya. Terkadang lalai, lupa dan salah. Pada kondisi yang demikian itu, manusia terjerembab pada nilai-nilai yang merendahkan dirinya. Bahkan bisa lebih hina dari binatang ternak.

Untuk itu, penting sekali kita bekali pendidikan moral dan akhlak yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan pada manusia. Nilai moral dan akhlak sudah semestinya diterima anak pada usia sebelum remaja. Agar dimasa remaja, minimal sang anak punya basic atau dasar yang bisa menjadi acuan dalam pergaulan.

Diantara peran yang berpengaruh dalam pendidikan ini antara lain :
1. Peran orang tua / keluarga. Tangga pertama pijakan anak terletak pada keluarga. Baik yang menyangkut adab pergaulan maupun tingkah laku. Kenapa? Karena masih terngiang dalam ingatan saya sampai saat ini adalah pesan/nasehat dari ibu. Pesan yang cukup singkat padat jelas, bahkan diulang-ulang sampai tidak bisa saya hitung. Sehingga, saya hafal betul kalimat itu, "Nak, kamu belajar yang rajin, tidak boleh nakal, kalo jajan temenya dibagi...!". Inilah kalimat dari orang tua saya yang seolah terpatri kuat dalam otak. InsyaAlloh akan kami tanamkan pula pada anak kami, dengan tambahan beberapa nasehat.

2. Peran sekolah atau pendidikan diluar keluarga. Selama ini pendidikan disekolah-sekolah tidak memberi efek yang baik bagi moral dan akhlak remaja. Boleh saja mereka pandai dalam ilmu dan pelajaran sekolah. Namun semua itu ibarat sampah yang tidak berarti jika moral dan akhlak yang buruk mewarnai perilakunya. Fakta yang terjadi adalah betapa banyak para pejabat yang pandai korupsi, pandai ngoceh, pandai beretorika...dan kepandaian lain yang bukan lagi rahasia. Merekalah hasil pendidikan yang terjadi pada negeri ini.

3. Peran pemerintah sebagai penanggung jawab kemajuan negara. Huft, sekarat..! Itulah yang mungkin saya katakan. Pemerintah sebagai filter dari kebudayaan barat harusnya bisa mengolah dan memilah informasi. Jangan hanya karena masalah sogokan dan prospek pendapatan besar, pemerintah justru mengorbankan masyarakat. Biasanya tersebar melalui media-media, baik cetak maupun elektronik.

Bicara pemerintahan, lihatlah bagaimana jepang dengan kemajuan pesat setelah 2 bom atom jatuh dinegaranya. Siang malam rakyatnya harus ikut kerja lembur tanpa upah untuk negara. Akhirnya sampai saat ini budaya itu masih melekat dikantor-kantor pemerintah Jepang. Bahkan jadi satu hal yang aneh jika pegawai disana pulang tepat waktu. Artinya, jam kerja mereka sudah biasa melebihi aturan (padahal tidak dihitung lembur)

Akhirnya, pondasi utama yang mesti dijaga adalah pendidikan dalam keluarga. Dimana ada komunikasi timbal balik antara anak dan orang tua. Bahkan dalam sebuah pengalaman seseorang yang berhasil dalam pendidikan anaknya, dia menuturkan 3 tahapan :
a. Usia anak antara 0-7 tahun, perlakukan seperti raja.
b. Usia anak antara 7-14 tahun, perlakukan seperti tahanan.
c. Usia anak antara 14-21, perlakukan sebagai sahabat. Dan untuk selanjutnya, dia bisa berfikir sendiri dengan jalanya. Setelah dalam "masa tahanan" tersebut kita gembleng dengan tempaan yang berkualitas.


Semoga hadirnya tulisan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca sekalian. Dan kami mohon maaf jika ada kekurangan disana-sini. Sebagai manusia kami tentunya tidak terlepas dari kesalahan atau kekeliruan. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan masukan dari pembaca sekalian untuk lebih menyempurnakan tulisan ini...

Ditulis kembali oleh http://naturalcrystalx-wanitacantik.blogspot.com/
Artikel Lain :
1. Pergaulan bebas
2. Jangan Dekati Zina
3. Antisipasi tumbuhnya GeneraSI tak Sholat

Berbagai masalah anda silahkan klik gambar :

naturalcrystalx Image and video hosting by TinyPic Kelambu nyamuk Image and video hosting by TinyPic

jellygamatImage and video hosting by TinyPic