Surat Cinta untuk Istriku

Surat Cinta untuk Istriku
Surat Cinta untuk Istriku - Zaujati jamiilah...

Ditemani nyanyian serangga malam, ditemani senandung binatang malam yang sedang bertasbih dan bertakbir mengagungkan asma-Nya, kutulis sepucuk surat cinta ini. Surat cinta untuk pelepas rindu yang tiada tara.

Kutulis surat cinta ini manakala telah kutunaikan sembahyang kerinduan pada-Nya... kerinduan seorang hamba yang menanti belas kasihan dan bimbingan dari Sang Pencipta. Kerinduan ini tak terbendung.. kerinduan ini membuncah... untuk bisa bertemu dengan Sang Pencipta tatkala masanya tiba.

Istriku.... atas nama Alloh, Sang Pencipta Cinta

Kurindukan dirimu, bagaikan bumi merindukan sinar mentari, bagaikan sahara merindukan hujan. Engkaulah pelita hatiku... tambatan jiwaku. Kurindukan candamu, kurindukan kecup sayangmu dan kurindukan berkah kehangatanmu. Kurindukan pula buah hati kita, seperti rindunya gurun pasir menanti setetes embun.

Istriku...

32 tahun yang lalu, seorang bayi laki-laki lahir , betapa girang ibu bapaknya. Dipanjatkannya rasa syukur yang tulus dan mendalam dan hanya untaian doa kepada sang Maha Pencipta, semoga buah hatinya kelak menjadi tentara-Nya.

Waktupun berlari, tanpa menghiraukan suara dan teriakan orang yang ingin mennghentikannya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahunpun berganti tahun, anak itupun sekarang sudah dewasa dan telah membina keluarga, dengan segala kekurangan dan kesederhanaannya. Keluarga yang bahagia-insyaAlloh- dimana dulunya keluarga itu dibentuk semata karena ingin melaksanakan sunnah Rosul-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dan mencari ridho-Nya.

Tahukah istriku...

Bayi laki-laki itu sekarang ini menjadi suamimu, menjadi pendamping hidupmu, Abi dari anak-anakmu.

Masih ingatkah engkau istriku... tatkala ikrar itu kuucapkan, tatkala lantunan surat-Arrohman ku-kumandangkan, saat para malaikat menjadi saksi suci pernikahan kita ....kurang lebih delapan tahun yang lalu. Kuharap, kau ingat saat kita berpacaran setelah menikah waktu itu, bahkan kau sangat malu pada seekor semut tatkala melihat kita berduaan.

Delapan tahun ternyata waktu yang sangat singkat,.... tak terasa memang... sudah 3 buah hati yang diamanahkan Alloh kepada kita.

Istriku sayang, aku sadar...

Aku bukanlah malaikat, bukan nabi, bukan pula manusia yang sempurna... yang selalu benar dan tanpa cela. Aku adalah manusia biasa, dimana kesalahan dan kekurangan selalu ada padanya,..

Istriku... tolong ingatkan suamimu ini, untuk selalu berada di jalan yang di ridhoi-Nya.

Mari kita ikhlaskan kesalahan dan bergandengan tangan, meniti kehidupan yang sebentar ini. Doakan pula suamimu ini dalam sujud panjangmu, untuk bisa menjadi qowam yang baik, untuk memimpin engkau dan untuk mendidik buah hati kita menuju ridho-Nya.

Istriku, aku bukanlah pujangga, yang pandai merangkai kata... hanya surat inilah yang bisa mengobati rinduku padamu dan buah hati kita. Terasa benar, surat ini tidak bisa menggambarkan betapa besarnya cinta dan kerinduanku padamu. Semoga Alloh titipkan secuil rindu ini pada anak-anak dan ummi.

02:47, 08 October 2011

Bumi Alloh-Auckland

Artikel lain : Antara Cinta Dan Suka : Hukum Pacaran
sumber