Infeksi Saluran Kemih








Apa jadinya jika saluran kemih kita terinfeksi oleh bakteri? Bagaikan serangan gerilya, infeksi bakteri ke saluran kemih seringkali tak disadari oleh penderitanya. Bahkan, setelah terinfeksi pun, ada penderita yang tak merasakan gejalanya. Jika infeksi tak bergejala ini terjadi pada ibu hamil dan tak ditangani sampai tuntas, maka risikonya bisa merambat ke ginjal. Bahkan, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan keguguran.





Apakah infeksi saluran kemih itu?



Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri pada saluran kemih terluar (pembuangannya) sampai ke ginjal. Infeksi yang biasa ditemui adalah infeksi kandung kemih. Sementara infeksi lain yang sering terjadi adalah infeksi ginjal dan infeksi urethra (saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh). Infeksi ini bisa asimptomatik (tak bergejala), tetapi bakterinya tetap tumbuh di saluran kemih. Sebaliknya, ada juga yang bergejala, sehingga mudah dilacak oleh dokter.





Bagaimana mendeteksi infeksi saluran kemih?



Gejala infeksi saluran kemih pada setiap orang memang tidak selalu sama. Ada yang merasakan gejalanya seperti terbakar ketika buang air kecil, terasa selalu ingin buang air kecil setiap 30–60 menit, atau merasa seolah-olah ingin buang air kecil kembali ( anyang-anyangan ). Pada beberapa kasus, mungkin terlihat sedikit darah pada air seninya yang baunya sangat menyengat.



Untuk infeksi yang tidak bergejala (asimptomatik bakteriuria), dokter Anda dapat memeriksa dengan tes urin di laboratorium. Asimptomatik bakteriuria pada ibu hamil harus segera ditangani.





Apa penyebab infeksi saluran kemih?



Lemahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari vagina, perineum (daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau dari pasangan (akibat hubungan seksual), masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itu kemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke kandung kemih, bahkan bisa sampai ke ginjal.



Wanita mamang lebih rentan untuk terkena infeksi ini dibanding pria, karena saluran urethra pada wanita yang lebih pendek dibandingkan dengan pria. Selain itu, berbagai perubahan hormon pada wanita hamil juga meningkatkan risiko menderita infeksi saluran kemih, seperti:





  • Riwayat kesehatan pasien yang pernah mengalami infeksi tersebut.


  • Pasien menderita diabetes mellitus .


  • Penanganan anemia sickle sell (anemia karena adanya kelainan pada sel-sel darah merah).


  • Adanya ketidaknormalan pada saluran kemih orang yang bersangkutan.


  • Kehamilan lebih dari tiga kali.


  • Adanya batu ginjal (nephrolithiasis ).




Bagaimana pengaruhnya terhadap janin?



Jika di masa hamil Anda mengalami infeksi saluran kemih dan tidak ditangani dengan baik, maka hal ini dapat menyebabkan infeksi ginjal. Infeksi ginjal dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Tidak itu saja, infeksi saluran kemih yang berat dapat menyebabkan infeksi yang meluas (sitemik) dan keadaan ini dapat menyebabkan kelahiran prematur. Infeksi saluran kemih yang berat juga sering mempengaruhi infeksi pada dinding rongga amnion (ketuban), sehingga menyebabkan ketuban pecah dini, yang akibatnya dapat meningkatkan risiko infeksi pada janin. Untungnya, asimptomatik bakteriuria pada kandung kemih atau saluran kemih ini, biasanya dapat ditemukan segera sebelum ginjal orang yang bersangkutan terinfeksi. Jika dokter segera menangani infeksi saluran kemih ini sejak dini dan ditangani sampai tuntas, maka hal ini tidak akan mengganggu kehamilan Anda maupun janin Anda.





Bagaimana menangani infeksi ini?



Dokter biasanya akan memberikan resep obat yang aman untuk Anda dan bayi Anda. Anda juga dapat membantu kesembuhan ini dengan minum banyak air putih untuk membantu mendorong bakteri keluar melalui air seni, dan tidak menunda buang air kecil.



Untuk mengetahui apakah pengobatan itu berhasil atau tidak, adalah dengan melihat tanda-tandanya. Jika suhu tubuh meningkat, menggigil, bagian bawah perut sakit, mual, muntah, atau sakit di ulu hati, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. Demikian juga, bila Anda merasakan kontraksi, atau jika setelah minum obat dokter selama tiga hari tetapi masih terasa seperti terbakar ketika buang air kecil.





Bagaimana mencegah infeksi ini?



Ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi saluran kemih ini, antara lain:



· Minumlah banyak cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari).



· Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.



· Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.



· Periksakan air seni secara rutin selama kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut akan dapat segera diketahui apakah Anda terinfeksi atau tidak.



· Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil.


Sumber Oleh: Retno Wahab Supriyadi


Widjiume

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.