Ada seorang ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan drastis namun bayinya sangat kurus. Ada pula ibu yang berat badannya bertambah kurang dari 10 kilo, namun bayinya lahir dengan berat badan normal. Perbedaan kedua ibu itu terletak pada kandungan nutrisi di makanannya.
Ketika hamil, apa yang Ibu makan dan minum adalah sumber nutrisi utama bagi bayi yang sedang dikandungnya. Bahkan, hubungan antara apa yang Ibu makan dengan kualitas kesehatan bayinya jauh lebih kuat daripada yang kita bayangkan.
Makanan yang dikonsumsi oleh si Ibu haruslah yang mengandung nutrisi tinggi karena makanan itulah yang akan membantu pertumbuhan sang bayi. Bila si Ibu sudah memperhatikan asupan nutrisinya ketika belum hamil, maka asupan itu harus diperbanyak lagi ketika sudah memasuki masa kehamilan, karena kini ada dua mulut yang harus diberi makan. Bila si Ibu ternyata mengandung anak kembar, maka makin banyak pula nutrisi yang harus dikonsumsi Ibu tersebut.
Nutrisi-nutrisi tersebut akan membantu pertumbuhan sel-sel bayi, seperti:
- Protein untuk pertumbuhan sel dan produksi darah.
- Karbohidrat untuk produksi energi harian.
- Kalsium untuk tulang dan gigi yang kuat, konstraksi otot, dan fungsi saraf. Bayi dalam kandungan memiliki tuntutan yang tinggi akan kalsium sehingga, bila si Ibu tidak memperhatikan asupan kalsiumnya, si Ibu dapat kehilangan kalsium dari tulang-tulangnya.
- Zat besi untuk produksi sel darah merah dan pencegahan anemia.
- Vitamin A untuk kulit yang sehat, penglihatan yang baik, dan pertumbuhan tulang.
- Vitamin C untuk gusi, gigi, dan tulang yang sehat sekaligus membantu penyerapan zat besi.
- Vitamin B6 untuk pembentukan sel-sel darah merah serta penggunaan protein, lemak, dan karbohidrat secara efektif.
- Vitamin D untuk tulang dan gigi yang sehat dan membantu menyerap kalsium.
- Asam folat untuk produksi darah dan protein sekaligus fungsi enzim yang efektif. Calon ibu dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat bahkan sebelum memasuki masa kehamilan.
- Lemak untuk simpanan energi tubuh.
Terkadang, ibu hamil memilih untuk mengonsumsi makanan yang sedang diidamkannya padahal belum tentu makanan tersebut memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh si calon bayi. Jadi, ngidam boleh diikuti asalkan makanan itu berkontribusi untuk kesehatan si Ibu dan si bayi.
Juga, asalkan si Ibu tidak mengidamkan daftar makanan yang dipantangkan untuk ibu hamil, seperti:
1. Alkohol, kopi, teh, soda, atau minuman berkarbonasi.
2. Keju, susu, jus, dan sari buah yang tidak dipasteurisasi.
3. Telur mentah atau makanan yang mengandung telur mentah. Contohnya: tiramisu.
4. Daging, ikan, atau kerang-kerangan yang mentah atau tidak matang.
5. Daging olahan, seperti hot dog.
6. Ikan-ikan yang memiliki kandungan merkuri, seperti hiu, ikan pedang, atau makarel.
Ada beberapa bahan makanan yang harus dihindari oleh si Ibu, namun meniadakan makanan sejenis pun tidak dianjurkan, misalnya si Ibu menghindari semua jenis ikan. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk memastikan bahan makanan apa yang dapat dan tidak dapat Anda konsumsi.
Lalu, bagaimana dengan ibu vegetarian?
Pada dasarnya, diet vegetarian tidak dianjurkan di masa kehamilan. Tetapi, bila si Ibu sudah menjalani diet vegetarian sejak sebelum masa kehamilan, maka si Ibu dapat tetap menjalankan diet tersebut, namun harus dengan sangat hati-hati. Pastikan Anda sudah memberitahukan informasi ini ke dokter Anda untuk mendapatkan solusi terbaik bagi Anda dan, terutama, bayi Anda.
Jangan lupa untuk merawat bayi anda dari ganasnya nyamuk nakal, maka kami menyediakan kelambu cantik yang akan membuat nyamuk dirumah anda pusing 7 keliling. Tidak lupa pula sebagai perawatan miss V anda setelah melahirkan dan membuat "rapat" kembali maka silahkan coba terapi dengan Natural Crystal X dengan hanya 3 hari maka anda akan mengetahui khasiatnya.
Pemesanan sms 081399295740
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.