Vaksin Berbahayakah?
Saya menuliskan semua ini, BUKAN untuk melawan vaksinasi semata. TAPI mengajak moms dads untuk terus belajar dengan BERPIKIR KRITIS akan setiap keputusan yang akan diambil pada anak. Sebagai seorang dengan latar belakang pendidikan medis, saya menyadari bahwa banyak informasi yang tidak diberikan secara terbuka dan seimbang. Informasi yang diberikan oleh pemerintah dan tenaga medis mengenai kebaikan vaksin, namun tiada pernah disampaikan akan efek samping juga komposisi dari vaksin tersebut. Ketika orangtua membawa anak ke dalam ruang praktek, tenaga medis hanya menyampaikan kewajiban vaksin tanpa memberikan HAK Pasien untuk menerima informasi lengkap dan jujur, serta HAK Pasien untuk memilih jalan hidunya menuju sehat.
Pemikiran yang selalu mengganggu saya adalah jika memang imunisasi adalah sebuah program yang terbaik, lalu mengapa harus ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)?
Mengapa jika ada bayi yang cacat atau menderita penyakit sesuai vaksin tersebut setelah disuntikkan, lalu para tenaga medis dengan mudah mengatakan "itukan KIPI dan terjadi hanya pada 1 diantara sekian anak yang disuntikkan?
Bagaimana jika bayi yang menderita akibat KIPI adalah anak anda?
Para tenaga medis lebih memberlakukan konsep INFORMED CONSENT, dimana pasien mendapatkan informasi berupa KEWAJIBAN pasien akan tindakan medis tanpa informasi seimbang dan tanpa bisa memilih.
Dalam perkembangan masyarakat modern, yang seharusnya diberikan adalah INFORMED CHOICE dimana masyarakat atau pasien mendapatkan seluruh informasi dari kedua sisi, baik berupa HAK dan KEWAJIBAN. Serta pasien selayaknya diberikan kebebasan dalam memutuskan mana yang terbaik bagi dirinya dan bertanggung jawab terhadap setiap keputusannya sendiri.
Maka WAJIB bagi setiap orangtua untuk belajar dengan kritis. Semua keputusan ada di tangan anda, AMBILLAH KEPUTUSAN itu dengan CERDAS dan berHATI-HATI.
Your Kids, Your FUTURE, Your Choice..!
Sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk mempelajari dengan detail dan kritis thd proses pembuatan vaksin, termasuk didalamnya adalah bahan-bahan kimia yang digunakan. Sama seperti memasak, tentunya kita membutuhkan resp yang mantaps bukan?
Referensi untuk berargumentasi dg para Pro Vaksin :
http://preventdisease.com/news/09/102809_9_arguments_to_win_any_vaccine_debate.shtml
Bukankah prinsip dalam ilmu kedokteran adalah "no further harm" dalam setiap tindakan?
NOTE : Please add-in here if you come across any useful infos pertaining to this.
1) http://www.associatedcontent.com/article/2827126/glaxosmithkline_recalls_rotarix_rotavirus.html
2) http://thinktwice.com/
3) http://www.whale.to/vaccine/groups.html
4) http://www.whale.to/m/critics.html
5) http://vacinfo.org/
6) http://vaccines.mercola.com/
7) http://www.doctoryourself.com/vaccination.html
8) http://www.doctoryourself.com/vaccin_2.html
9) http://drtenpenny.com/default.aspx
10) http://vran.org/about-vaccines/vaccine-ingredients/active-ingredients/vaccines-and-genetic-mutation/
11) http://www.naturalnews.com/vaccines.html
12) http://www.vaccineriskawareness.com/
13) http://www.sailhome.org/Concerns/Vaccines.html
14) http://web.mac.com/rohlfsendc/The_Spinal_Tuning_Center/vaccine911.html
15) http://preventdisease.com/news/09/102809_9_arguments_to_win_Any_vaccine_debate.shtml
16) http://therefusers.com/refusers-newsroom/aluminum-based-adjuvants-cause-cell-death-and-release-of-host-cell-dna/
17) http://www.facebook.com/insidevaccines
18) http://www.facebook.com/national.vaccine.information.center
19) http://www.cbsnews.com/8301-31727_162-20049118-10391695.html : artikel mengenai fakta yg diungkapkan pakar farmakologi bahwa vaksin merusak otak.
20) Ini adalah link grup utk menerapkan hidup alami bagi kita dan keluarga ^__^
http://www.facebook.com/groups/203965872976144/
21) http://www.facebook.com/pages/Proud-Parents-Of-Unvaccinated-Children/302370145808
22) http://www.facebook.com/vaccinationcouncil
23) http://www.facebook.com/thetruthaboutvaccines
24) http://www.facebook.com/WhatYourPediatricianDoesntKnow
25) http://www.facebook.com/vaccineinfo
26) http://www.jibtherapies.com/
27) http://www.ageofautism.com/2011/02/new-medical-journal-review-vaccine-injury-is-a-documented-cause-of-autism.html
28) http://www.cnn.com/2011/HEALTH/01/06/autism.vaccines/index.html
29) http://omicsonline.org/ArchiveJVV/CurrentissueJVV.php
30) http://www.thinktwice.com/multiple.htm
31) http://www.shirleys-wellness-cafe.com/vaccines.htm
32) http://childhealthsafety.wordpress.com/2009/10/09/cbs-news-research-links-kids-vaccines-brain-damage/
33) http://www.facebook.com/photo.php?fbid=214804881864507&set=a.192937290717933.50158.100000049901351&type=1&theater
34) http://www.facebook.com/vaccinetruth
35) www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/21568886/ --> Alumunium adjuvant dalam vaksin, amankah?
36) http://journal.livingfood.us/2011/05/03/vaccine-epidemic-a-new-book-review/
37) http://performancewithoutpain.com/2011/05/02/1913/
38) http://pediatrics.aappublications.org/content/29/1/105.full.pdf+html --> Penelitian awal penemu vaksin dimana virus Polio mati oleh kolostrum.
39) http://www.medscape.com/viewarticle/718175_4 --> Penjelasan ilmiah bahwa ASI memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit apapun terutama infeksi. Pada tabel terlihat bahwa kandungan antibodi salah satunya terhadap virus polio.
39) http://www.garynull.com/storage/pdfs/ImmunizationGraphs-RO2009.pdf --> Pd bagian akhir diperlihatkan grafik bahwa KLB di beberapa negara 90% pada anak yg divaksin dan 10% pd anak yg tidak divaksin.
40.) http://journal.livingfood.us/2011/10/09/new-study-vaccinated-children-have-2-to-5-times-more-diseases-and-disorders-than-unvaccinated-children/
Tahukah anda bahwa penyebaran AIDS pada beberapa tahun lalu adalah melalui vaksin polio? Inilah yg dimaksud kejahatan di balik program vaksinasi saat berdiskusi secara internal bersama dr Sit* Fadh*llah S*p*ri -->
1. http://iinformedparenting.blogspot.com/2011/09/vaccines-making-you-far-sicker-than-you.html --> Uraian mengenai vaksin HPV/Ca Serviks yang terkontaminasi (Gardasil) dan Aids dalam vaksin Polio
2. http://www.naturalnews.com/033584_Dr_Maurice_Hilleman_SV40.html
3. http://naturalnews.tv/v.asp?v=13EAAF22CDA367BB3C2F94D2CD90EF7B
Laporan dibawah ini sangat ditunggu oleh banyak kalangan seluruh dunia. Laporan ini mengungkapkan masalah vaksin yang diperdebatkan kegunaannya dan efek sampingnya yang buruk bagi kesehatan manusia terutama anak. Laporan ini dibuat oleh tidak kurang dari team yang berisi 80 orang para ahli peneliti dan praktisi kesehatan resmi, yang mewakili dokter anak, dokter bedah saraf, professor patologi anatomi, ahli kimia, biologi dan immunologi
http://www.naturalnews.com/SpecialReports/VaccinesFullStory/v1/VaccineReport-EN.pdf
Your Kids, Your Future, Your Choice.. Think Twice and Carefully.. Open Your mind and Pray..
Dsa. Henny Zainal
sumber http://www.facebook.com/groups/tanya.asi/doc/10150269211146026/
Pentingnya Vaksin yang Benar
Saya : "Sedih mas menghadapi serangan kaum pro vaksin yg tidak dewasa menghadapi perbedaan. Cara mereka berujung pd penghinaan pribadi seseorang dg keji. Sampai lupa dengan Allah jg gelar yg mereka miliki."
Suami : "Cinta, Vaksin utama seorang muslim sesungguhnya adl menjalankan islam sec.kaffah. Islam tdk bs hanya separuh2 dilaksanakan atau memilih yg pas utk diri kita. Knp ilmuwan barat & pengikutnya men"dewa"kan vaksin, krn mrk tidak diajarkan ttg thaharah, menyusui, dsb sebagaimana tertuang dlm Qur'an & Hadist."
Suami tumbuh & besar di luar negeri krn bapak diplomat. Menurut suamiku,org non muslim jarang mandi :) Cuci tangan pun ala kadarnya pula. Shg wajar jika penyakit sederhana mjd menyeramkan bg mrk. Beda dg Islam,bahkan *maaf* rambut kemaluan saja sunnahnya dibersihkan tiap 40hr.
Suami menolak vaksin atas dasar Allah & RasulNya. "Tak perlu cinta ladeni jg ikuti perdebatan ilmiah pro vaksin krn tak akan ada habisnya. Cukup lihat Rasululllah shalallahu alayhi wa salam menjaga kesehatannya."
Menurut suami saya, aneh jika pemerintah/ulama menghukum atau menyalahkan bahkan menyudutkan orgtua yg memilih tidak vaksin, bukannya menghukum perilaku zina, mabok2an, korupsi, buka aurat dsb yg Allah benci.
"Vaksin utama muslim adl Jalani Islam sec. Kaffah maka kita semua selamat. Itulah Herd Immunity yg sesungguhnya. Bukan dg zat kimia & haram. Coba cinta perhatikan bgm Rasul mencontohkan, mulai dr buka mata smp tutup mata. Beliau sgt menjaga kebersihan,menjaga makanan dg halalan thoyyiban".
Islam tdk bisa cuma separuh2 dijalankan lalu ambil jalan pintas mencegah dg vaksin. Jd buat apa kita ikuti perilaku barat yg musyrik ;-)
"Jadi cinta, menurut saya hanya mengatakan imun is ASI jg kurang tepat. Krn tdk hanya ASI saja, melainkan semua sunnah Rasul harus diikuti. Itu yg ditekankan kepada kaum pro vaksin dan masyarakat"
Juga harus menekankan kepada mereka, bahwa sikap cintaku (maksudnya saya) mempertanyakan keabsahan zat kimia&haramnya dr vaksin tsb"
Nah kalau nanti sdh ada vaksin yg halalan thoyyiban & disetujui oleh LPPOM MUI maka cinta bisa menyetujui dan melakukan pemberian vaksin pd umat." *senyum*
Begitulah nasihat & pemikiran suami saya saat diskusi telaah ulang keputusan kami utk tidak memberikan vaksin pd anak-anak. Subhanallah..
Itulah tulisan yang saya ambil dari sebuah group di FB, mudah-mudahan bermanfaat...
widji ume arliva
Ditulis kembali oleh http://naturalcrystalx-wanitacantik.blogspot.com/
Artikel Lain :
1. Jual beli yang unik
2. Ucapan Salam yang benar
3. Kata-kata ajaib
Sewa Ruang Kantor Jakarta Murah
Berbagai masalah anda silahkan klik gambar :






Bahaya Imunisasi

Serangkaian imunisasi yang terus digiatkan hingga saat ini oleh pihak-pihak terkait yang katanya demi menjaga kesehatan anak, patut dikritisi lagi baik dari segi kesehatan maupun syariat. Teori pemberian vaksin yang menyatakan bahwa “memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada manusia akan menghasilkan pelindung berupa anti bodi tertentu untuk menahan serangan penyakit yang lebih besar. Benarkah?
Tiga Mitos Menyesatkan
Vaksin begitu dipercaya sebagai pencegah penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya 3 mitos yang sengaja disebarkan. Padahal, hal itu berlawanan dengan kenyataan.
1) effektif melindungi manusia dari penyakit.
Kenyataan: Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, gondong, polio, terjadi juga di pemukiman penduduk yang telah diimunisasi. Sebagai contoh, pada tahun 1989, wabah campak terjadi di sekolah yang punya tingkat vaksinasi lebih besar dari 98%. WHO juga menemukan bahwa seseorang yang telah divaksin campak, punya kemungkinan 15 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut daripada yang tidak divaksin.
2) Imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit.
Kebanyakan penurunan penyakit terjadi sebelum dikenalkan imunisasi secara masal. Salah satu buktinya, penyakit-penyakit infeksi yang mematikan di AS dan Inggris mengalami penurunan rata-rata sebesar 80%, itu terjadi sebelum ada vaksinasi. The British Association for the Advancement of Science menemukan bahwa penyakit anak-anak mengalami penurunan sebesar 90% antara 1850 dan 1940, dan hal itu terjadi jauh sebelum program imunisasi diwajibkan.
3) Imunisasi benar-benar aman bagi anak-anak (???)
Yang benar, imunisasi lebih besar bahayanya. Salah satu buktinya, pada tahun 1986, kongres AS membentuk The National Childhood Vaccine Injury Act, yang mengakui kenyataan bahwa vaksin dapat menyebabkan luka dan kematian.
Racun dan Najis? Tak Masuk Akal
Apa saja racun yang terkandung dalam vaksin? Beberapa racun dan bahan berbahaya yang biasa digunakan seperti Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya. Sedangkan yang dari hewan biasanya darah kuda dan babi, nanah dari cacar sapi, jaringan otak kelinci, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, serum anak sapi, dan sebagainya. Sungguh, terdapat banyak persamaan antara praktik penyihir zaman dulu dengan pengobatan modern. Keduanya menggunakan organ tubuh manusia dan hewan, kotoran dan racun (informasi ini diambil dari British National Anti-Vaccination league)
Dr. William Hay menyatakan, “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ….. (Immunisation:The Reality behind the Myth)
Makhluk Mulia Vs Hewan
Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia merupakan khalifah di bumi, sehingga merupakan ashraful makhluqaat (makhluk termulia). Mengingat keunggulan fisik, kecerdasan, dan jiwa secara hakiki, manusia mengungguli semua ciptaan Allah yang ada. Manusia merupakan makhluk unik yang dilengkapi sistem kekebalan alami yang berpotensi melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya.
Jika manusia menjalani hidupnya sesuai petunjuk syariat yang berupa perintah dan larangan, kesehatannya akan tetap terjaga dari serangan virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sedangkan orang-orang kafir, mengangap adanya kekurangan dalam diri manusia sebagai ciptaan Allah, sehingga berusaha sekuat tenaga memperkuat sistemn pertahanan tubuh melalui imunisasi yang tercampur najis dan penuh dengan bahaya.
Manusia merupakan makhluk yang punya banyak kelebihan. Terdapat perbedaan yang mencolok antara manusia dengan hewan tingkat rendah. Apa yang dapat diterapkan padanya tidak cocok bagi hewan, demikian juga sebaliknya. Namun, orang-orang atheis menyamakan hewan dengan manusia, sebab mereka menganut teori evolusi manusia melalui kera yang sangat “menggelikan”. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa apa yang dimiliki hewan dapat secara aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Jadi, sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Logika setan ini adalah menjijikkan menurut Islam. Dan
telah banyak diungkap bahwa serum vaksin tersebut mengandung babi yang dalam islam diharamkan untuk mengkonsumsinya. Sesuatu yang haram yang kita makan adlah salah satu penyebab tidak dikabulkannya doa kita. Dan jika dikatakan ada unsur babi digunakan dalm keadan darurat?? Sudah tepatkah "status darurat tersebut" karena banyak ditemui sekarang keluarga yang tidak melaksanakan imunisasi alhamdulillah anak2nya tumbuh sehat dan pintar.
Imunisasi digembar-gemborkan sebagai suatu bentuk keajaiban pencegahan penyakit, padahal faktanya cara itu tidak lebih hanya sebagai proyek penghasil uang para (OKNUM, edit by: Ahmad Mujahid Abu Jundi) dokter dan perusahaan farmasi. Dalam kenyataannya, imunisasi lebih banyak menyebabkan bahaya daripada kesehatan. Bahkan, mengacaukan proses-proses alami yang ada dalam ciptaan-Nya. Nah, dengan paparan singkat ini, orang tua mana yang merasa tidak takut untuk memberikan imunisasi pada anaknya?
Semoga notes singkat ini dapat diambil ibrahnya bagi kaum muslimin khususnya