Natural crystal x - Pada tulisan sebelumnya telah saya posting peranan orang tua dalam mendidik anak yang perlu kita ketahui bersama. UNtuk saat ini akan saya posting mengenai pedagang vs pembeli yang merupakan tulisan seorang ustadz mengenai hukum dalam jual beli.
PEDAGANG versus PEMBELI... Apa jadinya yaa..??
===========
Cekidot...
Ketika pedagangwan dan peddagangwati.. memiliki prinsip ingin memuaskan
para pembeli, ehhhh ternyata nih pembelinya tidak banyak menuntut kepada
pedagang, sungguh transaksi yang teramat baik (enaakk beneerr) .
Pedagang tidak memberi harga yang memberatkan konsumen, di sisi lain
masyarakat tidak rewel dan memberikan pemakluman terhadap
kekurangan yang didapat dari barang yang baru saja ia beli. Inilah yang
disebut dengan S+A+M+A+H+A+H = SAMAHAH (sikap toleransi)
Ehh
buka2 kitab SHohh bukhori .. ternyata Imam Bukhori rohimahulloohu
ta'aalaa ada membuat judul dalam kitab shohihnya bab assuhulah
wassamahah fisy syiro’ walbai’ (sikap mempermudah dan toleransi dalam
transaksi jual beli) "nyontek barusan" hehehe
haditsnya seperti ini :
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا
سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى
Dari
Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda : Allah merahmati orang yang memudahkan ketika
menjual dan ketika membeli dan juga orang yang meminta haknya [HR
Bukhori, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Alhafidz Ibnu Hajar Al
Atsqolani (pensyarah kitab shohih bukhori) mengatakan hadits ini
menganjurkan akhlaq agung dan meninggalkan sikap pelit, pedit, kikir,
bakhil, de el el sertta kaku yang menyulitkan manusia di saat menuntut
hak dan meminta pemakluman dari mereka.
Nahhh ada lagi
nih...salah satu dari bentuk sikap toleransi antara pedagang VERSUS
pembeli adalah iIQOLAH. ada yang tau gak ape tuh IQOLAH ??
Gini
Ceritanya.... >> Seorang pmbeli terkadang ada penyesalan terhadap
barang yang sudah ia beli dan ingin mengembalikannya ke toko lalu sang
pedagang menerima barang dan menyerahkan uang utuh kepada orang tersebut.
Atau seorang pedagang yang menyesal terhadap barang yang sudah ia jual. Ia ingin
mengambil kembali barangnya, akhirnya sang pembeli rela dan menyerahkan apa
yang sudah ia beli. Amalan ringan yang kadang "katanya" berat ini ternyata
sangat mulia sehingga Rosululloh shollalohu alaihi wasallam pun bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم مَنْ أَقَالَ مُسْلِماً بَيْعَتَهُ أَقَالَهُ اَللَّهُ عَثْرَتَهُ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa membebaskan jual-beli seorang
muslim, Allah akan membebaskan kesalahannya [HR Abu Dawud dan Ibnu
Majah]
Apa jadinya bila pedagang lebih suka memikirkan
keuntungan diri sendiri dengan menaikkan harga tanpa melihat kondisi
para pembeli, sementara konsumen terlalu banyak menuntut, dari harga
murah, minta diskon dan bertanya tentang kemungkinan hadiah yang didapat
dari pedagang.
Semoga Bermanfaat. :) Ustd. Hardiansyah
Demikianlah tulisan mengenai pedagang vs pembeli yang saya posting dari seorang ustadz, semoga bermanfaat.
Artikel lain :
- Hubungan seks dilarang saat haid
- Tips berhenti merokok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.