Wanita Sholehah

Yang Ku Dambakan sebagai wanita sholehah

Baiti jannati itulah untaian kata indah yang keluar
dari bibir mulia Rasulullah SAW, dalam
mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang
sakinah mawaddah warohmah dan penuh kebahagiaan.

Kebahagiaan dalam rumah tangga seorang muslim tidaklah
didasari oleh harta dan kecantikan semata, walau tak
dapat dipungkiri, kalau keduanya merupakan salah satu
faktor penunjang.

Kalau kita cermati lebih lanjut dan menghayati
kehidupan rumah tangga Rasul SAW, kita akan menemukan
dua faktor utama yang menyebabkan rumah beliau seperti
syurga. Dua faktor tersebut adalah suami shaleh dan
istri yang shalehah, kenapa??, karena keduanya orang
yang paham betul bagaimana cara membahagiakan pasangan
hidupnya.

Suami shaleh adalah seorang suami yang selalu ingat
bahwa Allah memerintahkannya agar ia mempergauli
istrinya dengan baik dan ia tahu bahwa istri merupakan
amanah yang dititipkan Allah kepadanya, karenanya,
membahagiakan istri merupakan ibadah baginya.

Demikian pula dengan istri yang shalehah, ia mengerti
betul bahwa ketaatannnya kepada suami adalah perintah
Rasul dan merupakan ibadah yang dijanjikan pahala oleh
yang Maha Pengasih. Begitulah, suami yang shaleh dan
istri shalehah apabila mereka berdua saling mencintai
maka keduanya akan selalu berusaha merealisasikan
cinta tersebut dengan saling membahagiakan
pasangannya. Namun jika keduanya tidak saling
mencintai (kayaknya nggak mungkin, ya!!??) atau salah
seorang diantara keduanya tidak mencintai yang lain,
niscaya mereka tidak akan menyakiti satu sama lain.
Pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis lebih
menitik beratkan pembahasan tentang wanita shalehah
tanpa mengurangi eksistensi pria shaleh, karena pada
prinsipnya mereka mempunyai tuntutan dan pahala yang
sama. Allah berfirman : "Barang siapa yang mengerjakan
amalan-amalan shaleh, baik laki-laki maupun wanita
sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk
kedalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau
sedikitpun". (Qs 4 : 12). Lihat juga firman Qs 9 : 71
dan Qs 33 : 351.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para pemuda
agar mereka lebih mempriorotaskan memilih zatuddin
(baca : wanita shalihah) untuk dijadikan pendamping
hidupnya. Beliau bersabda yang artinya : "Wanita
dinikahi karena empat perkara : "karena hartanya,
kecantikannya, nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah
yang beragama (shalehah) niscaya engakau akan
bahagia". (Muttafaqun Alaih)

Wanita shalihah...Ia merupakan sosok makhluk lembut
yang menjadi idaman bagi setiap muslim yang shaleh.
Karena pada dirinya terdapat perhiasan terindah di
dunia ini sebagaimana disinyalir oleh Sang pembawa
kabar gembira Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya : "Dunia
adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia
adalah wanita shalehah". Lantas seperti apasih wanita
shalehah itu???. Untuk mengetahui jawabannya baca aja
terus (He 3 X/J), promosi nich.

Wanita shalehah adalah wanita yang benar-benar
mengahambakan diri kepada Allah dan beribadah hanya
kepadaNya. Ia menjauhkan diri dari perbuatan syirik
baik kecil apalagi besar2, tidak menyembah kecuali
kepada Allah, tidak minta kepada kuburan atau pohon
beringin, tidak memberi sesaji kepada Ratu Laut
Selatan atau ratu-ratu lainnya, tidak kedukun, nggak
make jimat dan banyak lagi perbuatan syirik yang dapat
meluluh lantakan amal shaleh Allah berfirman yang
artinya : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu
dan kepada Nabi-nabi sebelummu : "Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu
dan tetulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kamu sambah
dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang
bersyukur". Lebih gawat lagi Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik sebagaimana termaktub dalam
firmanNya yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia,
dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi
siapa saj yang di kehendakiNya. Barang siapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka ia telah
tesesat sejauh-jauhnya".(QS 4 : 116)

Wanita shalehah adalah wanita yang taat, patuh dan
berbakti kepada kedua orang tuanya, Allah SWT
menyelaraskan perintah beribadah hanya kepadanya
dengan perintah berbuat baik dengan orang tua.
Perhatiakan firman Allah dalam Qs Al-Israa' ayat
23-24 yang artinya : "Dan Tuhanmu telah memrintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil". Lihat juga Qs 31 :
13-15

Wanita shalihah adalah wanita yang menjadikan shalat
sebagai kebahagian tersendiri baginya, seperti yang
dilalkukan oleh idolanya, Rasulullah SAW bersabda
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa'i
dari Anas Ra : " Dan kujadikan shalat sebagai permata
hatiku". Ia tidak lalai mendirikan shalat tepat pada
waktunya, khusu' dalam shalat-shalatnya, gemar
berpuasa dan bersedekah, sungguh- sungguh dalam
do'anya antara takut dan penuh harap3.

Wanita shalehah...Jilbab adalah pakaiannya, busana
muslimah yang menutup rapat seluruh auratnya, pakaian
yang disyariatkan oleh Sang Penguasa jagad raya
kepadanya. Allah berfirman yang artinya : "Hai Nabi
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu
dan istri-istri orang mukmin : "hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". Jilbab adalah syi'ar
islam, hanya jilbab yang menjadi pembeda antara
muslimah dan wanita kafir di tempat umum. Wanita
shalehah tahu apapun yang disyari'atkan Allah kepada
manusia, tidak lain untuk kebaikan mereka.

Wanita shalehah..Dalam dirinya terkumpul kebaikan
akhlak, adab baginya lebih baik dari zahab (emas)4,
penghias bibirnya adalah zikrullah dan bacaan
Al-Qur'an, pemerah pipinya adalah rasa malu, eye
shadawnya gahdul bashar dan ia selalu menjaga
kesuciannya sebagai aplikasi dari firman Allah yang
artinya : "Katakanlah kepada wanita yang beriman :
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasanya ,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau
putra-putra suami mereka, atau saudar-saudara leleki
mereka, atau putra- putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs
24 : 31). Ia juga menjaga dirinya dari sentuhan
laki-laki yang bukan muhrim, baik melalui bersalaman
apalagi diraba-raba. (Iiii ngeriii).Rasul SAW bersabda
yang artinya : "Sekiranya ditusukkan jarum besi ke
kepala salah seorang diantara kamu, itu lebih baik
dari pada ia menyentuh wanita yang tidak halal
baginya". (HR At-Thabroni dan Baihaqi dari mi'qol bin
yasaar)

Wanita shalehah adalah wanita yang terdidik dengan
tarbiyah islamiyah, terus memperdalam ilmu syar'i,
aktif dalam kegiatan dakwah beramar makruf nahi
mungkar.

Wanita shalehah... Ia senantisa berusaha menghindari
ikhtilat, khulwah, apalagi pacaran. Pacaran makhluk
apaan tuh???.. Tidak la yau. Rasulullah SAW bersabda
yang artinya : ""Tidaklah laki-laki dan perempuan
melakukan khuwah (berdua-duaan) kecuali yang ketiganya
adalah setan".(Hr Tirmizi)

Wanita shalehah.. Hari-hari libur dari ritualnya ia
ganti dengan dangan hal-hal yang bermanfaat, membaca
buku-buku islam, mendengar kaset-kaset ceramah,
memperbanyak sedekah dan lain sebagainya.

Pendeknya, wanita shalehah adalah sosok wanita yang
taat melaksanakan perintah Allah, sungguh-sungguh
terhadap kewajiban dan hirs terhadap nawafil, sehingga
ia dapat menggapai cintaNya sebagaimana yang
dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits
qudsy yang dirwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abi
Hurairah yang artinya : "Rasul bersabda : "Allah
berfirman : "Barang siapa yang menjadikan selain Ku
sebagai sekutu, Aku telah mengizinkan agar ia
diperangi, tidaklah seorang hamba mendekatkan diri
kepadaKu dengan sesuatu yang lebih dari yang Aku
wajibkan, dan hambaku itu selalu mendekatkan diri
kepadaKu dengan nawafil sehingga Aku mencintainya,
apabila Aku telah mencintainya, Akulah pendengaranya
yang ia gunakan untuk mendengar dan pengelihatannya
yang ia gunakan untuk melihat dan tangannya yang ia
gerakan dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan,
apabila ia meminta kepadaKu niscaya Aku beri dan
apabila ia meminta perlindungan niscaya Aku lindungi
(Hr Bukhary)5

Dan meninggalkan laranganNya, berusaha menghindari
yang makhruh dan sungguh-sungguh menjauhi yang haram.
Namun bukan berarti ia tak pernah melakukan kesalahan
dan dan luput dari perbuatan dosa, tidak, karena tidak
ada di muka bumi ini orang yang tak penah berdosa
sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW yang artinya
: "Setiap anak Adam pernah melakukan perbuatan dosa,
dan sebaik-baiknya orang yang yang berbuat dosa adalah
orang-orang yang bertaubat". Sebagai manusia biasa, ia
terkadang terjerumus pada perbuatan maksiat, akan
tetapi ia akan cepat bertaubat dari kesalahannya
tersebut dan bersegera menuju ampunan Allah
sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya :
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapalagi yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada Allah?. Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui". (Qs 3 : 135).

Seluruh hari-harinya adalah ibadah, praktis dari
bangun tidur sampai tidur lagi dipenuhi dengan ibadah,
no time withouth ibadah begitulah mottonya. Maka
jadilah ia seorang muslimah yang berakidah bener,
ibadah seeur, akhlak bageur, berbadan seger dan
otaknya pun pinter. So pemuda muslim akan ngiler, trus
ngincer untuk selanjut nguber. Nah lho.....

Wanita shalehah.. Ketika di khitbah oleh seorang
muslim yang shaleh dan multazim, ia tidak menolaknya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Jika datang
kepadamu (mengkhitbah) orang yang kamu ridha dien dan
akhlaknya, maka nikahkan lah dia, bila tidak, akan
terjadi fitnah dan kerusakan yang besar". Ia
memprioritaskan dua syarat dien dan akhlak6, namun
tidak terlalu ghulu (berlebihan) dalam menyaring dan
menentukan pilihan, sebab ia tahu tidak ada orang
zaman sekarang yang imannya setaraf dengan Abu Bakar
atau Umar. Cukuplah baginya pemuda yang shaleh dan
multazim, itulah yang ia nantikan.

Suami., ah gadis mana yang tidak mengenangkan suami,
pendamping dan pasangan hidup, yang akan memberikan
kebahagiaan dan keceriaan? Rasanya semua gadis
mengimpikannya. Akan dinantinya saat-saat kedatangan
sang pujaan hati dengan debar bahagia di dada, dengan
rona memerah dipipi, terlambunglah angan dan
teruntailah harapan : "Akankah kumiliki suami idaman
nan shaleh?, suami yang dapat dijadikan tempat
berbagi, tempat belajar, tempat mencurahkan isi hati ,
tempat bermanja, juga tempat menyerahkan ketaatan agar
tercapai ridha Ilahi, suami yang menjadi qowam yang
dapat menggandeng tangan pasangannya menuju syurga
Allah, suami yang menjadi teladan, suami yang menjadi
pendidik, suami yang menjadi kecintaan, ah pantas
kiranya tak boleh sembarangan memilih suami..7.

Wanita shalehah... Saat memasuki jenjang pernikahan,
terbetik azam dalam dirinya, untuk mengoptimalkan diri
dalam mencurahkan ketaatan kepada suaminya, terngiang
di telinganya nasehat seorang ibu Umamah binti Harits
kepada putrinya dimalam pernihkahan sang putri
tercinta : "Wahai putriku tersayang.Sesungguhnya
nasehat ini jika ditinggalkan karena keagungan adab
maka kutinggalkan ia untukmu. Nasehat ini merupakan
peringatan bagi orang yang lalai (lupa) dan petunjuk
bagi yang berakal, jika seorang wanita tidak butuh
terhadap pernikahan, niscaya kedua orang tuanya lebih
tidak membutuhkannya, akan tetapi keduanya sangat
membtuhkannya, karena wanita diciptakan untuka lelaki
dan laki-laki diciptakan untuk wanita. Putriku
sayang.kini engkau akan berpisah dari udara dan dunia
remaja yang akupun telah melaluinya. Kini engkau akan
menjalani hidup baru yang juga pernah ku jalani,
menuju kehidupan yang belum engkau ketahuidan teman
yang belum engkau pahami, dia akan menjadi raja dan
pelindung bagimu. Jadilah engkau budaknya, niscaya dia
akan menjadi budak yang dekat denganmu, ingat dan
peliharalah sepuluh point yang akan menjadi modal dan
simpanan bagimu. Yang pertama dan kedua adalah :
Tunduk berkhidmat kepadanya disertai dengan qona'ah.
Memperhatikan ucapannya disertai dengan to'ah. Yang
ketiga dan ke empat : menjaga persaan mata dan
hidungnya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang
jelek darimu dan jangan tercium olehnya kecuali
sesuatu yang harum dan wangi. Adapun yang kelima dan
enam : perhatikanlah watu makan dan tidurnya, karena
rasa lapar dapat menimbulkan emosi dan kurang tidur
bisa mengundang amarah. Yang ke tujuh dan delapan :
menjaga hartanya serta menaruh hormat terhadap
keluarganya, aturlah hartanya dengan baik dan
pergauilah keluarganya sebaik mungkin. Dan yang ke
sembilan dan sepuluh : jangan engkau maksiat dan
menentangnya, jangan pula engkau beberkan rahasianya,
bila engkau menentangnya maka engkau telah mengobarkan
kemarahannya dan jika engkau membeberkan rahasianya
niscaya engkau tidak akan merasa aman akan
kepergiannya. Kemudian jangan sampai engkau
menampakkan kegembiraan jika ia sedang bersedih dan
jangan pula menampakkan kesedihan bila ia sedang
gembira 8.

Wanita shalehah... Ia tahu bahwa kehidupan rumah
tangga tidak melulu berjalan mulus, berbentangkan
permadani. Kehidupan rumah tangga tak ubahnya sebuah
kapal yang berlayar di tengah samudra, terkadang
tenang dengan ombak dan riak-riak kecil, namun dilain
waktu angin kencang melanda, badai menghantam, ombak
bergulung seakan ingin menenggelamkan kapal dan
seluruh isinya. Saat seperti itulah peranan suami
istri teruji, jika mereka kompak, bahu-membahu dengan
saling pengertian, InsyaAllah biduk akan selamat
sampai ketepian.

Wanita shalehah... Ia menjadi sesuatu yang paling
berharga bagi suaminya setelah ketakwaannya kepada
Allah, bila dipandang oleh sang suami menimbulkan rasa
bahagia dihati. Sebagaimana termaktub dalam sebuah
hadits yang artinya : "tidak ada yang lebih bermanfaat
bagi seorang muslim setelah takwa kepada Allah dan
lebih baik baginya selain dari istri yang shalehah,
apabila ia memerintahnya dia akan mentaatinya, jika ia
melihat kepadanya dia membahagiakannya, jika bersumpah
kepadanya dia menepatinya dan bila ia tidak berada di
dekatnya dia menjaga dirinya juga harta suaminya". (HR
Ibnu Majah). Ia tidak memasukkan lelaki kerumahnya
tanpa seizin sang suami dan selalu menjaga harga diri
dan kepercayaan suaminya. Allah berfirman yang artinya
: "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita),
dan kerena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara
diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara mereka". (lih Qs 4 : 34). Ia selalu
ridha dengan apa yang diberikan suami, betapapun
kecilnya pemberian itu dan tidak pernah menuntut
sesuatu yang tidak tergapai oleh penghasilan sang
suami.

Wanita shalehah... Ia sabar saat-saat sang suami
meninggalkannnya untuk menuntut ilmu, mencari rizki,
atau kepentingan dakwah dan menyambut kepulangan suami
dengan senyum mengembang dan wajah ceria.

Wanita shalehah... Apabila suaminya dilanda futur,
semangatnya mengendur, ia tampil menegur "Mas kok
loyyo", memberikan motivasi dan mengobarkan semangat
juangnya.

Wanita shalehah... Ia selalu melahirkan generasi
Robbani, mengenalkan putra-putrinya kepada Allah sejak
dini, bahkan sebelum sang anak itu terlahir kedunia.
Mengasuhnya dengan sabar dan penuh keibuan,
mendidiknya dengan pendidikan islami, mengajari
Sunnah-sunnah Rasul, akhlakul karimah dan lain
sebagainya. Ibu adalah madrasatul Ula bagi
putra-putrinya.

Dengan demikian ia akan menjadi mar'ah shalehah,
zaujah muti'ah dan ummu madrasah. Singkatnya, wanita
shalehah adalah gambaran sosok hamba Allah, pengikut
Rasul, anak, istri, ibu dan anggota masyarakat yang
baik dan menjadi uswah hasanah bagi orang lain.

Indah nian alunan nasyid yang berbunyi : "Sungguh
indah permata dunia, intan mutu manikam, emas dan
berlian yang memikat hati. Namun tiada seindah bunga
wanita shalehah harapan agama...

Demikianlah beberapa sifat dan karakter wanita
shalehah yang kudambakan, dan juga oleh setiap pemuda
muslim yang berakal sehat.

Akankah aku mendapatkannya?..
InsyaAllah do'a in yaaaaaa

"Wallahu A'la wa A'lam"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.