Sebenarnya sudah lama saya mendengar bagaimana seorang perempuan harus hamil duluan, kemudian baru menikah. Bahkan beberapa teman saya ada juga yang begitu. Miris dan kadang membuat hati ini sedih alias trenyuh. http://naturalcrystalx-wanitacantik.blogspot.co.id
Di dalam kacamata masyarakat, perbuatan seperti ini adalah memalukan.
Dan dalam agama Islam, namanya perzinahan.
Jangan anggap ini perbuatan wajar yang dilakukan sepasang kekasih karena saling suka sama suka. Kalau begitu, bisa jadi jika itu dengan suami atau istri anda, sah saja donk ??
Aib dimasyarakat itu akan lupa sendiri
Sering kita dapati seorang perempuan yang hamil sebelum menikah. Kemudian tidak pikir panjang, keluarga perempuan mencari siapa yang menghamili, kemudian dinikahkan. Urusan selesai. Dan setelah itu akan dilupakan kejadian seperti ini. Adakah di daerah kamu?
Diantara mereka memang sepasang kekasih yang suka sama suka, namun orang tua tidak menyetujui hubungan mereka. Untuk memuluskan rencana itu, mereka nekat ambil jalan pintas dengan berhubungan intim atau zina.
Sehingga ketika sudah ketahuan dan mengasilkan, akan mudah bagi mereka untuk saling hidup bersama. Tentu saja setelah melakukan maksiat.
Kasus ini sangat penting diperhatikan orang tua. Ketika anaknya sudah terdapat virus merah jambu, harus dapat mengambil sikap dan tindakan. Tentunya dilakukan musyawarah dengan anak terlebih dahulu. Maka inilah pentingnya kedekatan orang tua terhadap anak. Tanpa ada kedekatan, anak merasa tidak ada perhatian untuk dapat mengungkapkan isi hati.
Benteng terakhir memang ada pada orang tua
Begitu juga dengan perempuan. Orang tua sekarang mungkin banyak yang salah arah. Itu terlihat dari perlindungan yang kurang terhadap anak perempuan mereka. Perlindungan dari cara dan tindakan yang bisa menyebabkan harga diri dan keluarga hancur dalam pandangan masyarakat. Perlindungan yang bisa membuat mereka terhormat dan perlindungan sebagai pendidik yang baik.
Orang tua harus dapat memberikan pelajaran dan panduan secara sabar dan terus menerus sehingga anak dapat menjaga diri dan kehormatannya. Dalam sejarah juga telah ada sebuah contoh teladan dari orang tua terhadap anak diabadikan dalam Al Qur'an. Yaitu surah Luqman.
Secara ringkas intisari pelajaran dalam Surah Luqmân tersebut adalah sebagai berikut:
1. Disyari’atkannya agar orang tua memberikan pendidikan dan wasiat kepada anak-anaknya tentang apa yang dapat memberikan manfaat di dunia dan di akhirat.
2. Wasiat itu harus dimulai dari persoalan tauhid dan peringatan dari syirik, karena syirik merupakan kezhaliman serta ketidak-adilan yang akan menghapuskan amal.
3. Kemudian tentang wajibnya bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla , bersyukur (berterimakasih) kepada kedua orang tua, dan tentang wajibnya berbuat kebaikan kepada kedua orang tua.
4. Selanjutnya tentang tidak boleh taat kepada siapapun jika perintahnya merupakan kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla . Ketaatan hanyalah dalam hal yang tidak maksiat.
5. Tentang wajibnya mengikuti jalan kaum Mu’minin yang bertauhid, serta haramnya mengikuti jalan para ahli bid’ah.
6. Wajibnya merasa selalu diawasi oleh Allah Azza wa Jalla, baik dalam keadaan tertutup atau terbuka. Dan tidak boleh meremehkan urusan kebaikan atau keburukan meskipun kecil atau sedikit.
7. Wajibnya mendirikan shalat secara benar sesuai dengan rukun dan syarat-syaratnya, dan harus thuma’nînah di dalamnya.
8. Wajibnya melaksanakan amar ma’ruf – nahi mungkar dengan lemah lembut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
9. Tentang keharusan bersabar dalam menghadapi tantangan ketika melaksanakan amar ma’ruf – nahi mungkar.
10. Tentang haramnya sombong dan haramnya congkak ketika berjalan.
11. Tentang sikap sederhana dan sedang ketika berjalan, tidak lamban dan tidak terlalu cepat.
12. Dan juga tentang tidak meninggikan suara melebihi kebutuhan, sebab bersuara keras di luar kebutuhan merupakan kebiasaan keledai.
Inilah beberapa pelajaran penting yang harus orang tua perankan. Memang tidak mudah menjadi orang tua, karena anak adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik. Jika anak tidak bisa kita didik dengan baik, niscaya bisa menjadi buah si malakama terhadap orang tua itu sendiri.
Dan biasanya orang tua akan sadar setelah terjadi musibah pada anak perempuannya. Kenapa tidak memberikan perhatian dan pendidikan yang baik, walau sekedar untuk berbicara dari hati kehati. Semakin sering bertemu dan berbicara dari hati, maka anak akan dengan sendirinya memahami orang tuanya. Begitu juga dengan orang tua, semakin lama akan paham dengan sifat anaknya.
Sehingga dengan demikian pergaulan bebas dapat di tangkal dengan mudah dan anak terlindungi dari kecil hingga dewasa yang siap untuk berumah tangga dengan tuntunan yang benar. Bukan sengaja kecelakaan atau malah kecelakaan yang sebenarnya karena godaan nafsu lawan jenisnya.
Semoga bermanfaat. [ http://naturalcrystalx-wanitacantik.blogspot.co.id/2017/02/pergaulan-nekad-dan-kebablasan.html ]
Wajah Bening Jerawat Kabur | BBM 298B8899 - WA 08569834604 |